(Review) Sepotong Senja untuk Pacarku

REVIEW: Sepotong Senja untuk Pacarku

photo by @dibashafira

BUKU NOVEL
Judul : Sepotong Senja untuk Pacarku
Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Halaman : 220
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2002

Sinopsis:

Kisah cinta Sukab yang mengirimkan sekerat senja dalam amplop untuk Alina, pujaan hatinya, namun baru sampai sepuluh tahun kemudian, menjadi kisah utama dalam kumpulan cerpen tentang senja yang sangat populer ini. Setelah satu dekade berlalu, keindahan senja yang diabadikan Seno ternyata banyak dijadikan bagian dari surat cinta untuk menenangkan hati para gadis di dunia nyata.

Dalam cerpen lainnya, senja tampil dalam 16 komposisi, menjadi pengikat kisah-kisah renungan tentang kehidupan. Kumpulan cerpen ini tampil baru dalam bonus tiga cerpen tambahan yang diambil dari buku Seno Gumira Ajidarma yang lain, Linguae. Tak lupa, ada lembaran 'surat cinta' yang bisa langsung dikirim untuk kekasih hati.

Penilaian saya : 4,5/5

Review :
Oleh Diba Shafira.

Saya mengenal cerita ini ketika diberi tugas Bahasa Indonesia sewaktu SMK. Terima kasih kepada guru saya yang membuat saya jatuh cinta kepada setiap komposisi cerita senja milik Seno ini. Buku ini membuka lebar pandangan saya -yang kebetulan menyukai senja, mega dan alam semesta- mengenai apa yang sering kita anggap biasa saja menjadi sesuatu yang indah. Pemikiran ceritanya sangat fresh dan menarilk, mengambil contoh sederhana namun dikemas dengan seksama. Saya suka sekali dengan terselipnya ideologi hidup yang tersembunyi dalam setiap ceritanya. Apalagi Seno paling legendaris dalam menafsirkan "senja" dalam arti sesungguhnya.

Seno Gumira adalah seorang yang membuat saya begitu tergila-gila memuja dan menatap senja tiap sore menjelang maghrib. Tak pernah bosan membaca kisah karyanya. Sepotong senja untuk pacarku, begitu indah, ironi dan menyentuh. Setiap cerita memiliki imajinasi sendiri yang bikin saya benar-benar percaya hal itu. Mungkinkan bisa senja dijual eceran lalu habis dan menjadi senja terakhir? Wah sensasional. takjub saya dengan bahasanya yang memang sedikit berat tapi penuh makna. Pembawaan alurnya santai membuat saya menikmati lajurnya.

Semoga setiap orang yang membaca buku ini mendapat setiap senjanya bersama artinya tersendiri dalam kehidupan.

"Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak merubah apa-apa. Lagipula siapakah yang masih sudi mendengarnya? Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa pernah mendengar kata-kata orang lain."

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[MATERI] CHAPTER 10 AKL 2 - ISU ISU LAIN DALAM PELAPORAN KONSOLIDASI

[MATERI] MATRIKS - MATEMATIKA EKONOMI

[MATERI] Business Planning