Abraham Maslow's Hierarchy of Needs
(Penjelasan materi berdasarkan berbagai sumber disusun oleh Diba Shafira)
The Five Levels of Maslow’s Hierarchy of Needs
Tersusun dari urutan yang paling dasar yaitu kebutuhan di bagian bawah piramida adalah kebutuhan fisik dasar termasuk kebutuhan akan makanan, udara, air, dan tidur. Begitu kebutuhan tingkat rendah ini terpenuhi, orang dapat beralih ke tingkat kebutuhan berikutnya, yaitu untuk keamanan dan keamanan. Setelah kebutuhan ini cukup memuaskan, dia mungkin bisa mencapai tingkat berikutnya, dan akhirnya setelah semua kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi, mereka dapat mencapai tingkat tertinggi yang disebut aktualisasi diri.Model lima tahapan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu empat tingkat pertama atau lower-order needs sering disebut deficiency needs dan tingkatan paling tinggi atau higher-order needs disebut growth atau being needs yang bersifat kompleks. Memuaskan kebutuhan tingkat rendah penting untuk menghindari perasaan atau konsekuensi yang tidak menyenangkan. Sedangkan tingkat tertinggi piramid sebagai kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan ini tidak berawal dari kekurangan sesuatu, melainkan dari keinginan untuk tumbuh sebagai pribadi.
Adapun penjelasan mengenai teori tersebut sebagai berikut:
1. Physiologic Needs
The Physiological Needs such as breathing, food, drink, sleep, sex, excretion are largely (and obviously) biological and physical requirements. When they are not fulfilled, people become preoccupied with filling those needs above all else. For example, starving people in a war zone can be oblivious to danger when in search of food (Maslow, 1987, pp. 15-17).Some examples of the physiological needs include:
o Food
o Water
o Breathing
o Homeostasis
Di tingkatan paling bawah ini merupakan kebutuhan manusia yang menjadi titik awal atau basic needs dengan munculnya dorongan fisiologis maka kebutuhan ini paling utama yang harus dipenuhi seseorang. Tingkatan yang mendasar pada tahapan pertama sering disebut physiological needs. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan fisik untuk kelangsungan hidup manusia. Kebutuhan ini lebih mengacu pada upaya untuk bertahan (survival) dan pemeliharaan tubuh manusia. Jika persyaratan ini tidak terpenuhi, tubuh manusia tidak dapat berfungsi dengan baik
Setiap manusia diciptakan untuk hidup dan memerlukan udara, air dan kekayaan alam yang dimanfaatkan. Dalam kehidupan ini kita memiliki tubuh atau fisik yang mesti bernapas menghirup oksigen secara bebas dan tentunya membutuhkan pula makanan dan minuman, pakaian serta dapat beristirahat seperti tertidur didalam rumah agar dapat beraktifitas sehari - harinya. Dalam pemenuhan kebutuhan yang penting ini, seseorang haruslah berusaha mendapatkannya atau memuaskannya.
2. Safety Needs
Fulfilling the safety needs might be likened to providing a bumper or airbags on a car; while you don't always need them, having them gives you some confidence that you can face minor bumps and bruises along the road of life (Maslow, 1987, pp. 18-20).Safety and Security needs include:
o Personal security
o Financial security
o Health and well-being
o Safety needs against accidents/illness and their adverse impacts
Tahapan selanjutnya adalah kebutuhan terhadap rasa aman dengan prospek masa depan. Seseorang apabila telah memenuhi kebutuhan dasarnya pasti ingin selalu merasa dilindungi dan melindungi baik dalam hal perlindungan keamanan fisik, kesehatan, keluarga, keuangan, properti, pekerjaan dan sebagainya.
Kita pasti akan selalu berusaha mencari cara atau sesuatu mengenai keamanan dan keselamatan selama kita hidup. Karena dengan tidak adanya keamanan fisik seperti perang, bencana alam, kekerasan keluarga, penganiayaan masa kecil, dan lain-lain orang mungkin akan mengalami gangguan stres dan trauma. Dengan tidak adanya keamanan ekonomi maka akan mengalami krisis ekonomi dan kurangnya kesempatan kerja yang membuat kebutuhan keamanan ini memanifestasikan dirinya dengan cara seperti preferensi untuk keamanan kerja, prosedur pengaduan untuk melindungi individu atau personal security dari otoritas sepihak, rekening tabungan, polis asuransi, akomodasi penyandang cacat dan lainnya.
3. Social Needs
While there is debate on whether one causes the other is unclear, there is some sense that having wider social connections and relationships are an important part of being happy. Lack of interactions, human relationships and the sense of belonging may result in depression or loneliness while an abundance of love and community often sustain people through difficult times (Maslow, 1987, pp. 20-21).Social Belonging needs include:
o Friendships
o Intimacy
o Family
Setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan terpenuhi, tingkat ketiga kebutuhan manusia bersifat interpersonal dan melibatkan perasaan memiliki. Pada tingkat ini, kebutuhan akan hubungan emosional mendorong perilaku manusia. Sehingga kita sebagai mahluk sosial yang membutuhkan orang lain harus berinteraksi dalam lingkungan. Komunikasi sangat penting bagi kebutuhan kita dalam kehidupan. Dengan kita menciptakan hubungan keluarga harmonis, pertemanan sehat, melibatkan diri dalam komunitas maupun peranan sebagai pasangan hidup akan menimbulkan rasa kasih sayang terhadap sesama dan diri sendiri. Kita dituntut untuk membuat kelompok masyarakat yang disatukan oleh perbedaan dan persamaan.
Kebutuhan ini diperlukan agar kita dapat bersekolah dengan murid dan guru, berorganisasi dan bekerja mencari penghasilan serta berhubungan dengan manajer, klien maupun rekan kerja lainnya. Tanpa orang lain terkadang orang tidak bisa sepenuhnya mengerjakan sesuatu, apalagi yang bersifat team work.
Social needs juga bertujuan untuk menghindari masalah seperti kesepian, depresi, dan kecemasan, penting bagi orang untuk merasa dicintai dan diterima oleh orang lain. Bayangkan apabila kita hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, akan terasa berat dan susah. Padahal tuhan menciptakan kita untuk selalu menjaga silaturahmi sesama manusia.
4. Esteem Needs
As individuals, we naturally wish to excel or be exceptional, to be noticed for our unique talents and capabilities. Once one has some measure of self-esteem and confidence, one gains the psychological freedom to be creative and to grow as well as to be more generous to others (Maslow, 1987, pp. 21-22).Examples esteem needs:
o self-esteem,
o self-confidence,
o achievement,
o recognition,
o status,
o respect, etc.
Pada tingkat keempat menjadi semakin penting untuk mendapatkan rasa hormat dan apresiasi orang lain. Selain kebutuhan perasaan akan prestasi dan prestise, kebutuhan harga diri mencakup hal-hal seperti pengakuan dan harga diri. Kita perlu memunculkan perasaan untuk saling menghormati satu sama lain. Dan kita memiliki kebutuhan untuk mencapai sesuatu dan kemudian usaha kita selama ini diakui. Karena kita bersosialisasi dengan masyarakat lain pastinya kita merasakan hasrat akan adanya status diri di dalam kelompok tersebut. Kebutuhan ini pun bersifat internal yaitu munculnya kebanggaan dan kepercayaan diri atas segala macam pencapaian. Ada juga yang bersifat external yaitu suatu pengakuan status dan rasa hormat.
5. Self-actualization Needs
“What a man can be, he must be”. This need we may call self-actualization…It refers to the desire for self-fulfillment, namely, to the tendency for him to become actualized in what he is potentially. This tendency might be phrased as the desire to become more and more what one is, to become everything that one is capable of becoming. (Maslow, 1954, Motivation and Personality, p. 93)Examples of self-actualizing needs:
o realizing personal potential,
o self-fulfillment,
o pursue talent,
o personal growth,
o peak experiences,
o creativity, etc.
Tingkatan tertinggi dalam piramid yaitu aktualisasi diri yang kompleks karena lebih mengacu pada kepentingan individu. Orang yang menyadari akan kepedulian dirinya dan pertumbuhan karakter pribadi, tidak memperhatikan pendapat orang lain, dan tertarik untuk memenuhi potensinya merupakan uraian hal dari puncak teori hierarki kebutuhan. Disini kita lebih fokus kembali pada diri sendir terhadap apa yang kita inginkan dan juga tujuan hidup sebenarnya yang memang akan kembali ke sang pencipta.
Komentar
Posting Komentar